Ekspedisi survei pemetaan dasar laut dan oseanografi yang dilakukan kapal kapal Baruna Jaya dengan kapal NOAA Okeanos Explorer (AS) menemukan 79 spesies baru di laut dalam Indonesia.
"Ekspedisi selama 30 hari tersebut berhasil menemukan 79 spesies baru biota laut, yang diambil dari kedalaman 1.000 meter," ujar Dr.Ir. Marzan A Iskandar, kepala BPPT, di acara 'Live from the Seafloor: A Dynamic Look at the USA-Indonesia Science 7 Technology Partnership' di @America, Pacific Place, Jakarta, Jumat (7/1/2011).
Dr. Jane Lubchenco, Wakil Perdagangan Urusan Kelautan dan Atmosfir AS, yang juga Administrator dari National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA), mengatakan bahwa pada ekspedisi 2010 lalu mereka berhasil menemukan banyak spesies baru, juga beberapa gunung berapi bawah laut.
"Laut Indonesia memiliki kekayaaan hayati terbanyak di dunia tapi hanya sedikit darinya yang diketahui," ujar Jane.
Marzan Iskandar menerangkan bahwa ekspedisi yang dilakukan sejak bulan Juni 2010 tersebut, ada dua kapal yang terlibat yakni kapal Baruna Jaya milik Indonesia dan kapal NOAA Okeanos Explorer milik AS.
"Di kapal Baruna Jaya ada dua wakil dari ahli NOAA, sebaliknya, di kapal Okeanos ada dua wakil dari BPPT," jelas Marzan Iskandar.
Sayangnya, ke 79 spesies baru tersebut belum bisa dipublikasi, karena harus melewati serangkaian tes.
"Tapi hasil temuan tersebut akan diumumkan sebelum index 2011 dimulai," tambah Marzan.
Menteri Kelautan dan Perikanan, Fadel Muhammad, juga sangat senang dengan penemuan ini.
"Melalui kerjasama ini kita bisa mendapat banyak data baru akan laut kita. Sebelumnya kita belum punya data untuk laut Indonesia dengan kedalaman 6 ribu meter. Melalui kerjasama ini kita bisa dapat data-data tersebut. Contohnya, kita baru dapat fakta kalau di dasar laut kita juga ditemukan batu bara dan emas," terang Fadel Muhammad.
Comments
Post a Comment